Monday, October 31, 2011

Pengharapan Sesudah Kematian

Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Tetapi kematian merupakan awal bagi suatu kehidupan yang lebih baik. Di balik kematian ada kehidupan yang baru. Kehidupan yang lebih berkualitas. Kehidupan yang tidak lagi diwarnai dengan penderitaan, kesulitan, persoalan, air mata, ketakutan. Inilah konsep kematian dalam perspektif kekristenan. A. Ajaran tentang manusia hidup Manusia adalah ciptaan Allah. Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah – Kej.1:26-27. Terdiri dari tubuh, jiwa dan roh – Kej.2:7; 1 Tes.5:23. Tubuh dapat dilihat oleh mata jasmani. Sementara jiwa dan roh tidak dapat dilihat, tetapi hidup abadi di surga atau di neraka nantinya. Kendati demikian, jiwa dan roh punya peranan penting dalam keutuhan dan kesempurnaan manusia. Merupakan bagian dari manusia yang tidak terlihat dan ada di dalam tubuh manusia. Jiwa memiliki unsur: Pikiran – Emosi – Kehendak. ROH: Roh merupakan bagian dari manusia yang tidak terlihat. Ada dalam tubuh manusia. Pusat kehidupan kita. Dihembuskan oleh Allah nafas hidup ke dalam hidungnya maka manusia itu menjadi makhluk yang hidup – Kej.2:7. Roh kita memberikan kehidupan kepada jiwa dan tubuh kita. B. Ajaran tentang kematian manusia Dalam perspektif Alkitab, ada tiga jenis kematian dalam hubungannya dengan manusia. Pertama, kematian rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia dengan Allah karena dosa. Kematian ini sudah diselesaikan oleh Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Jadi, orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup – Yoh.5:24: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” Kedua, kematian jasmani/fisik, yaitu berpisahnya tubuh dari roh dan jiwa. Kematian ini juga sudah diatasi oleh Allah. Di mana Ia telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati sebagai sulung kebangkitan – 1 Kor.15:20, 23: “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.” 1 Tes.4:13-14: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggalkan, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” Wahyu 14:13: “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” Filipi 1:21: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Ketiga, kematian kekal, yaitu manusia yang tidak percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan hidup dalam dosa terpisah selama-lamanya dari Allah dan mengalami hukuman di neraka. Wahyu 20:15: “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam api itu.” Disaat kematian, tubuh terpisah dari roh dan jiwa. Tubuh hancur menjadi debu kembali – Kej.3:19; Pkh.12:7. Pada saat kematian, jiwa dan roh orang percaya meninggalkan tubuh dan langsung ke hadirat Tuhan – 2 Kor.5:1-8; 2 Pet.1:13-14; 1 Tes.4:14. Roh dan jiwa mempunyai suatu bentuk yang sangat mirip dengan tubuh jasmani, sehingga jiwa-roh yang telah terpisah dari tubuh memiliki identitas dan dapat saling mengenali yang lain. Kematian itu hanya berarti pemisahan sementara. Kematian bukan berarti dilupakan. Kematian memisahkan tubuh dari jiwa dan roh. Yakobus berkata: “Tubuh tanpa roh adalah mati” – Yak.2:26. Kematian kedua yang disebut dalam Wahyu 2:11; 20:14, adalah pemisahan abadi dari Allah dalam lautan api bagi orang-orang yang tidak mau menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus. “Pembebasan penyelamatan tubuh kita – Penyelamatan sempurna dari Kristus belum lengkap sampai tubuh kita dibebaskan dan dibangkitkan kembali.” C. Ajaran tentang Kebangkitan Orang Mati Apa yang terjadi kalau kita meninggal?. Tubuh manusia diciptakan dari debu tanah. Pada waktu mati, tubuh kembali menjadi tanah seperti semula. Sedangkan jiwa dan roh kembali kepada Allah. Tubuh itu “tidur.” Gambaran “tertidur” berulang-ulang dipakai menggambarkan kematian – Matius 9:24; Yohanes 11:11. Penggambaran kematian seperti tertidur, rupanya khusus lebih di arahkan pada tubuh dari pada jiwa dan roh. Waktu mati, tubuh kembali menjadi debu, jiwa dan roh kembali kepada Allah – Pengkhotbah 12:7. Mati sebelum kedatangan Tuhan Yesus kembali berarti meninggalkan dunia ini, meninggalkan tubuh – Filipi 1:23-24. Tubuh manusia sekarang hanyalah kemah kediaman sementara bagi jiwa dan roh manusia dan kemah kediaman ini akan diganti dengan yang permanen dan lebih baik – 2 Korintus 5:1-5. Roh itu hidup. Orang percaya (Kristen) penting mengingat bahwa hidup yang kekal sudah mulai sekarang. Sebab orang yang sudah mendengar perkataan Kristus dan percaya kepada Allah yang mengutus Dia, sudah mempunyai hidup yang kekal. Ia tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup – Yohanes 5:24. Jiwa tidak dipengaruhi oleh kematian tubuh – Matius 10:28. Istilah jiwa dan roh sering dipakai dengan pengertian yang sama. Bahwa orang mati hidup dalam roh memang pernah disinggung dalam Perjanjian Lama – Keluaran 3:6; Matius 22:32. Kematian adalah keuntungan bagi orang percaya (Kristen). Kalau orang percaya (Kristen) ia hidup; kenyataannya, ia tidak dapat mati sebenarnya – Yohanes 11:25-26. Roh orang percaya (Kristen) segera bersama Kristus sejak saat kematian. Yesus berkata kepada penjahat yang bertobat itu: “Hari ini juga engkau akan bersama Aku di dalam Firdaus” – Lukas 23:43. Pernyataan-pernyataan rasul Paulus tidak mempunyai arti, kecuali diartikan bahwa di dalam kematian pun orang ada dalam keadaan sadar. Beralih dari tubuh menetap pada Tuhan – 2 Korintus 5:8. Mati dan bersama Kristus jauh lebih baik dari pada hidup terus sebagai manusia – Filipi 1:23. Roh manusia bersama Kristus dan dijadikan sempurna – Ibrani 12:23. Maut tidak menimbulkan ketakutan bagi orang percaya (Kristen). Tuhan Yesus Kristus sudah mematahkan kuasa maut bagi orang percaya (Kristen) – 2 Timotius 1:10; Ibrani 2:14. Orang percaya (Kristen) tidak akan merasai kematian yang sesungguhnya – Yohanes 8:51; 11:26. Maut tidak dapat memisahkan orang percaya (Kristen) dari Allah – Roma 8:38-39. Maut sudah kehilangan baik kemenangan maupun sengatnya – 1 Korintus 15:55. Sikap orang percaya (Kristen) terhadap maut justru adalah kebalikan dari keputusasaan – Filipi 1:21-23. Orang percaya (Kristen) yang menalar ini dengan tepat akan lebih suka beralih dari tubuh untuk menetap pada Allah – 2 Korintus 5:8. Apakah benar orang mati akan dibagkitkan dari kematian?. Semua manusia yang mati akan dibangkitkan dari kematian. Orang percaya (Kristen) dibangkitkan untuk hidup yang kekal di sorga – Yohanes 5:28-29; 14:1-3. Orang yang tidak percaya dibangkitkan untuk dihukum dalam api neraka selamanya. Jaminannya adalah kebangkitan Yesus sebagai sulung kebangkitan – Yohanes 11:25-26. Jadi, aka nada kebangkitan orang mati. Kebangkitan orang mati akan terjadi pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali – 1 Korintus 15:23; 1 Tesalonika 4:14. Kebangkitan orang mati akan terjadi dalam sekejap mata – 1 Korintus 15:52; Matius 24:31; 1 Tesalonika 4:16. Kebangkitan dari kematian ini benar adanya. Semua orang yang ada dalam kuburan akan mendengar suara Yesus Kristus. Semua pasti bangkit. Orang mati pada masa lampau (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), masa kini dan masa yang akan datang (Eskatologi) – Keluaran 3:6; Yesaya 26:19; Daniel 12:2; Matius 22:32; Yohanes 6:30-40, 44. Yang percaya Yesus maupun yang tidak percaya kepada Dia. Yang namanya tercatat dalam kitab kehidupan maupun yang tidak tercatat dalam kitab kehidupan – Kisah Para Rasul 24:15; Wahyu 20:11-15. Kebangkitan Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa – 2 Timotius 1:10. Orang percaya (Kristen) yakin akan hal itu – 1 Korintus 15:12-13; 15-16. Para rasul memberitakan bahwa dalam Yesus Kristus ada kebangkitan bagi orang mati – Kisah Para Rasul 4:12. Oleh rahmat Allah yang besar, orang percaya (Kristen) yang sudah dilahirkan kembali ke dalam hidup yang penuh pengharapan oleh kebagkitan Yesus Kristus dari antara orang mati – 1 Petrus 1:3. Orang percaya (Kristen) adalah orang yang sudah dibangkitkan dari kematian rohani – Lukas 20:36. Kebangkitan Yesus Kristus adalah jaminan bagi kebangkitan kita – 2 Korintus 4:14. Sama seperti Yesus dibangkitkan begitu jugalah kita – 2 Korintus 15:20-21. Tubuh kebangkitan adalah tubuh yang tidak dapat lagi binasa, tubuh kemuliaan, tubuh yang tidak lagi punya kelemahan, tubuh rohani – 1 Korintus 15:42-44. Yang dibangkitkan terlebih dahulu ialah orang percaya (Kristen) – 1 Tesalonika 4:16. Lalu orang percaya (Kristen) yang masih hidup akan diangkat bersama-sama mereka menyongsong Tuhan di angkasa – 1 Tesalonika 4:17. Kebangkitan orang mati merupakan penghiburan yang besar sekali bagi kita dan motivasi yang kuat supaya kita tetap dalam pekerjaan Tuhan – 1 Korintus 15:58. Kepastian dapat upah sekarang maupun yang akan datang – 1 Korintus 15:30-32. Kepastian tentang kebangkitan orang mati menjauhkan ketakutan terhadap kematian. Hal ini menguatkan keyakinan dan keberanian menghadapi kematian – 1 Korintus 15:13-15.; Ibrani 11:35. Pertanyaan untuk dijawab: Tak seorangpun tahu kapan, dimana dan bagaimana dia meninggal, selangkah di depan kita tidak tahu apa yang terjadi. Jika Anda meninggal dunia hari ini, apakah Anda yakin pasti masuk sorga?

No comments:

Post a Comment

Subscribe Now: Feed Icon