Friday, November 11, 2011

Pelayanan Siswa yang Tepat

Konsep "God uses ordinary people" (Allah memakai orang sederhana dan biasa) sering disalahartikan oleh beberapa orang Kristen dalam pekerjaan Tuhan. Walaupun Tuhan memilih orang-orang sederhana dan biasa untuk menjadi pelayan siswa, Tuhan tidak sembarangan memilih orang atau asal comot dari pinggir jalan. Diperlukan seorang yang sungguh-sungguh memiliki karakteristik rohani dan skill yang tepat untuk dapat mengerjakan misi dalam pelayanan siswa. Karakteristik-karakteristik dasar seorang pelayan siswa yang memiliki hati misi antara lain: Hati yang Melimpah Dengan Kasih Setia Seorang pelayan siswa haruslah seorang yang memiliki kasih yang besar terhadap siswa. Terkadang seorang siswa bisa sangat menjengkelkan dan begitu sulit untuk dibawa kepada Kristus. Hanya kasih yang besar yang memampukan seorang pelayan siswa untuk tetap setia menggembalakan siswa-siswa seperti itu hingga ada satu titik di mana terjadi pertobatan dalam diri siswa itu. Siswa membutuhkan kasih yang tulus, dimengerti, dan juga diterima apa adanya. Seorang pelayan siswa yang datang dengan penampilan seorang polisi rohani akan sulit diterima dalam hidup seorang siswa. Karena itu seorang pelayan siswa haruslah seorang yang telah lebih dahulu mengalami kasih Allah secara nyata dalam hidupnya. Kebergantungan Penuh Kepada Allah Kebergantungan kepada Allah adalah syarat mutlak hidup seorang pelayan siswa yang bermisi. Pertobatan dalam diri seorang siswa dapat terjadi bukan karena kehebatan atapun kemampuan seorang pelayan siswa dalam membuat program-program, dalam skill PI, ataupun penampilannya. Pertobatan demi pertobatan dari siswa-siswa yang dilayani hanya dapat terjadi apabila Allah sendiri bekerja melalui diri seorang pelayan siswa yang datang dengan Injil yang dia beritakan. Dan hal tersebut hanya mungkin melalui hidup yang terus menerus intim dengan Tuhan. Lebih luas dari itu, kebergantungan kepada Allah juga harus melingkupi keseluruhan cara hidup seorang pelayan siswa, yang nampak dalam kehidupan doa yang tekun bagi siswa sampai kepada pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya, yang paling kecil sekalipun. Seorang pelayan siswa yang tidak pernah mengalami Allah secara nyata dalam hidupnya, tidak akan dapat menjadi seorang misioner yang baik. Dapat Menjadi Teladan Faktor utama yang mempengaruhi perubahan hidup seorang siswa bukanlah pengajaran semata tetapi keteladanan nyata dalam diri seorang pelayan siswa, di mana siswa melihat bagaimana kakak pembimbingnya mempraktekkan firman Tuhan dalam keseharian hidupnya. Sekalipun pengajaran yang diterima bagus dan benar, seorang siswa dapat dengan mudahnya mengabaikannya suatu pengajaran, apabila dia melihat kakak pembimbingnya ternyata tidak menghidupi kebenaran itu. Rela Menjadi Segala-Segalanya untuk Siswa Paulus rela menjadi Yahudi supaya seorang Yahudi dimenangkan demi Kristus, dan menjadi Yunani supaya seorang Yunani dimenangkan demi Kristus. Seorang pelayan siswa pun harus memiliki kerendahan hati yang seperti itu. Mengetahui hal-hal yang sedang menjadi trend di kalangan siswa, mengerti topik-topik pembicaraan yang menarik bagi siswa, bahkan mungkin mengikuti cara berpakaian dan bersikap seperti siswa dalam batasan tertentu supaya seorang pelayan siswa dapat diterima dengan mudah sehingga Injil mendapat kesempatan luas untuk diberitakan. Tekun dan Berani Membayar Harga Pelayanan siswa mungkin adalah pelayanan yang dapat dikerjakan dengan prinsip-prinsip yang sederhana, namun harga yang harus dibayar tidaklah murah. Waktu, pikiran, uang, dan terutama hati haruslah dicurahkan sepenuhnya demi pertobatan seorang siswa. Kuasa Allah tidak akan mengalir melalui orang-orang yang setengah hati mengerjakan pelayanan siswa. Kuasa Allah yang mengubahkan hidup siswa dan menggerakkan pelayanan siswa hanya akan hadir melalui totalitas hidup pelayan-pelayannya. Memiliki Kesungguhan dalam Mengembangkan Diri dan Talentanya Yang dimaksud di sini bukan berarti seseorang harus sedemikian hebat dalam skill, baru dapat bermisi ke ladang siswa. Harus ada satu kesungguhan untuk menguasai satu skill tertentu yang dapat mengefektifkan pelayanannya. Karena pelayanan siswa adalah pelayanan yang sangat dinamis dan membutuhkan kreativitas terus menerus dalam mengerjakannya. Secara umum siswa pasti melihat kemasan dahulu baru memperhatikan isinya. KTB-KTB dan persekutuan-persekutuan harus terus menerus dikreasi sehingga siswa merasa betah dan menikmati setiap pengajaran firman Tuhan melalui kegiatan-kegiatan tersebut.

No comments:

Post a Comment

Subscribe Now: Feed Icon