Friday, November 11, 2011

Pelayanan Konseling dan Tanggung Jawab Kita

Pelayanan spiritual modern di bidang konseling dan pendidikan lahir karena penderitaan dan perjuangan pribadi seorang pendeta dengan penyakit mental yang berat, Rev. Anton Boisen. Kisah hidup Boisen-lah yang melahirkan Pendidikan Pastoral Klinis. Penyakit Boisen yang depresif dan permanen selama belasan tahun membuatnya dirumahsakitkan, karena ia tidak lagi mampu melakukan fungsinya secara memadai tanpa pengobatan. Dalam suatu kali perawatan kejiwaannya, Boisen dikejutkan oleh kehadiran sebuah simbol religius di jendela kamarnya pada suatu malam. Ia melihat sebuah salib Kristen pada bulan purnama. Saat ia terbaring di di tempat tidurnya dan menatap keluar jendela, ia mulai memformulasikan keyakinannya bahwa semua penyakit secara mendasar adalah sebuah masalah spiritual. Ia akhirnya berkeyakinan bahwa percakapan yang kondusif dengan seorang penolong akan menyembuhkan orang yang menderita. Setelah Boisen sembuh, ia menjadi sadar minimnya perhatian gereja saat itu untuk konseling, terutama bagi orang seperti dirinya. Juga minimnya konselor terlatih di gereja. Penderitaan Pendeta Boisen selama belasan tahun karena skizofrenik (penyakit jiwa yang serius) membuatnya berempati besar terhadap orang sakit dan retak jiwanya. Setelah sembuh Pdt. Boisen mengkritisi gereja. Dia berkata, "Kalau orang Kristen patah kaki, banyak rumah sakit Kristen di seluruh negara bagian yang merawatnya, bahkan dengan biaya gereja. Tetapi kalau orang Kristen "patah hati", maka dia dikirim ke rumah sakit mental pemerintah. Di sana dia dilupakan untuk selamanya." Sejak saat itu terjadilah revolusi perhatian gereja di bidang kesehatan mental dan konseling. Berdirilah pusat-pusat konseling dan sekolah dengan kurikulum konseling yang memadai. Konseling diintegraskan ke dalam pelayanan gereja dan pendidikan. Boisen sendiri akhirnya mengkhususkan diri melatih para konselor dan mahasiswanya agar mampu melayani orang menderita dengan skill yang baik. Kejeniusan Boisen adalah menggunakan penderitaannya menjadi sumber pembaharuan bagi orang lain. Tak diduga, itu akhirnya menjadi formula ajaib untuk menyembuhkan penderitaan dunia. Dia mentransformasikan situasi yang penuh keputusasaan menjadi situasi penuh harapan. Clinical Pastoral Education (CPE) yang dipelopori Boisen menjadi model pembelajaran konseling penting di seluruh dunia. Dalam konteks global kita sekarang ini, gereja dan masyarakat makin membutuhkan para konselor terlatih. Dunia kita dan dunia anak-cucu kita kelak adalah dunia yang kompleks dan semakin sakit. Tidak ada satu cara tunggal untuk mengatasi hidup. Kita harus kerjasama mengatasi penderitaan manusia yang makin kompleks. Kami mengundang Anda semua untuk bergabung dalam tugas yang maha penting ini. Konseling adalah semacam pelayanan "purna jual" bagi anggota jemaat yang hidupnya rusak karena berbagai pergumulan hidup. Seharusnya, gerejalah yang mengakomodasikan kebutuhan ini. Seharusnya tiap gereja (paling tidak, di tingkat regional), memiliki satu pusat konseling, tempat yang nyaman dan aman bagi anggota jemaat menyampaikan pergumulan hidupnya yang terdalam kepada konselor gerejanya.

No comments:

Post a Comment

Subscribe Now: Feed Icon